Musrenbang, Banjir Masih Jadi Keluhan Utama Warga Bekasi
KABUPATEN BEKASI - Penanganan banjir menjadi persoalan yang banyak dikeluhkan warga Kabupaten Bekasi. Warga berharap pemerintah serius menangani banjir yang saban tahun selalu terjadi. Keluhan itu disampaikan warga di hampir setiap kecamatan pada musyawarah rencana pembangunan (Murenbang) 2023. Kendati sektor infrastruktur selalu mendapat porsi anggaran terbesar, namun persoalan banjir tak kunjung terselesaikan. Camat Tambun Utara, Najmudin membenarkan keluhan tersebut. Dia menyampaikan, setiap tahunnya banjir menimpa hampir seluruh desa akibat meluapnya dua sungai besar yang melintasi wilayahnya. Bahkan, pada Februari ini, Tambun Utara menjadi daerah terparah banjir hingga ketinggian mencapai dua meter. "Untuk itu, pengaspalan/perbaikan jalan Kabupaten yang rusak, peningkatan jalan alternatif penghubung antar desa, pembangunan jalan tanggul, pembangunan gedung serbaguna, peningkatan mutu jalan utama, dan perbaikan jalan raya CBL menjadi usulan prioritas pada Musrenbang kali ini." ucapnya. Hal senada diungkapkan amat Babelan, Khoirudin. Salah satu permasalahan yang terjadi di yakni sering terjadinya musibah banjir di beberapa titik diantaranya. Setidaknya terdapat satu kelurahan dan tiga desa yang kerap terendam banjir. Curah hujan yang tinggi menyebabkan meluapnya air hingga merendam ribuan rumah warga. "Jadi hasil dari Musrenbang kecamatan, kelurahan, dan desa yang akan diusulkan pada tahun anggaran 2023 dari aspirasi masyarakat di Kecamatan Babelan sebanyak 2.292 usulan, dan pengendalian banjir masuk ke dalamnya," ucapnya. Keluhan serupa pun disampaikan pada Musrenbang di Kecamatan Setu dan Cikarang Selatan. Berbagai persoalan yang ada belum sepenuhnya bisa teratasi, terutama infrastruktur dan pengendalian banjir. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Dedy Supriyadi mengatakan, pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas program kerja Pemerintah Kabupaten Bekasi pada 2023. Dalam program tersebut, pengendalian banjir masuk sebagai bagian dari prioritas pembangunan. “Jadi pengendalian banjir ini dikerjakan tidak hanya dalam satu tahun namun berkesinambungan sejak beberapa tahun lalu programnya sudah dilaksanakan. Karena ini berkaitan dengan sungai jadi pengendaliannya disesuaikan dengan program pemerintah provinsi dan pusat,†ucap dia. (bbs/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: